Kamis, 29 September 2011

Bukan terminal....

Ada senangnya berkantor dekat terminal, yang pasti buat "kastamer" akan menguntungkan. Karena kastamer kantor datang dari seluruh negeri, sehingga para kastamer (dalam hal ini guru-guru seindenging nuswantoro) tinggal sebut depan terminal Arjosari, Malang, maka ketemulah tempat yang dituju. Untuk angkutan kota, sangatlah mudah, semua jalur yang pakai "A" pasti masuk terminal Arjosari kecuali Abd Saleh - Arjosari dan ABB (Arjosari-Brbudur-Bunul) keduanya tidak (mau) masuk terminal. Alhasil bagi saya, dalam jarak 3km dari rumah harus pakai 2x angkot dan ini lebih mahal dari kalau kita pakai mobil (makanya jarang pakai angkot). Dengan dekat terminal, ada efek negatif bagi saya, karena perilaku sopir dan penumpang, ada banyak titik yang harus diwaspadai dan ini bikin jengkel. Terminal bayangan di seputaran pertigaan fly over arjosari, di pertiagaan Raden Intan hingga Taspen, di "tengah" yang menuju Tl Cendrawasih dan sebelum pom bensin terminal. Tempat-tempat yang saya sebutkan mestinya terlarang berhenti bagi angkutan umum dan bukan tempat naik-turun penumpang. diseputaran sini ada Pos Polisi dan juga ada Polsek, tapi ya tetep ruwet saja. Dan kita harus ekstra hati-hati terhadap penumpang baik yang mau turun maupun mau naik angkot/bis. Kalau ada bis/angkot berhenti, kita harus hati-hati jangan-jangan eks penumpang tadi menyeberang jalan di depan bis atau angkot, kita bisa rept jadinya. Walau mestinya eks penumpang tadi yang salah, kita bisa bisa kena semprot. Seperti kejadian pagi tadi, saya mendahului, eh ada eks penumpang nyebrang dan mau naik bis di sebrang jalan yang tentunya terlarang menaikkan penumpang. Saya kena semprot..."kok nggak brenti" katanya dengan marah.... Memangnya ini TERMINAL atau HALTE bung? Disediakan HALTE dan TERMINAL untuk naik-turun penumpang dan disediakan ZEBRA CROSS untuk menyeberang....!